Aduh yang benar saja, jangankan mau yg halal, yang bersih dan benar saja kayaknya susah ya… berita hari ini 12 Sep 2008 sungguh menggemparkan !!, apa masyarakat indonesia sepertinya sudah benar-benar miskin, sehingga apa saja diberdayakan.. hingga membuat semua orang tak berdaya, pemerintah melongo, aparat melongo, apalagi rakyat ???, jauh lebih tidak berdaya.

Negeri kita sudah terkenal dengan segala macam julukan, jangan lagi dikenal oleh negara lain sebagai sebuah negeri yang miskin, papa, dhuafa, sehingga harus makan “sampah”, duh siapa sih yang salah sebetulnya.

Bagaimana Amdal nya hotel-hotel berbintang, salahkah dinas perindustrian karena tidak mengawasinya, atau dinas kesehatan mungkin, atau dinas pasar mungkin yang harus mengawasi, kemana sampah dibawa, dan bagaimana sampah diolah.

Ibukota metropolitan sudah sedemikian parahnya menangani sampah-sampah ibukota sehingga pusing memikirkan bagaimana cara membuang sampahnya, sehingga banyak pulau-pulau sekitar  yang dibujuk untuk dijadikan lokasi pembuangan. Arus urbanisasi yang demikian  kuat membuat daya tampung daerah metropolitan membuat masyarakat dengan berbagai cara selalu memikirkan berbagai macam cara untuk tetap survive dan hidup. Apakah benar ini hanya ada di Indonesia ?

Bagaimana dengan Batam, demikian banyak hotel berbintang, apakah sampah hotel sudah tertangani dengan baik Amdalnya ? walah jadi tambah ragu-ragu mau makan yah ” jadi bagaimana dengan VISIT Batam 2010, or wisata kuliner nya. Bagaimana dengan pasokan makanan (terutama daging) menjelang lebaran ini, apakah memang kita semua harus menahan diri untuk tidak coba-coba makan daging, sebab memang daging merupakan penyumbang kholesterol paling besar, terutama masakan daging rendang. jadi kita berlebaran cukup dengan sayur mayur yang dihasilkan dari kebun di sei temiang saja mungkin, atau makan makanan instant dari negara tetangga yang jelas-jelas banyak bahan tambahan makanan nya alias pengawet….dll

saksikan beritanya di …

Tempat Pengolahan Daging Busuk DigerebekLiputan6.com, Jakarta: Sebuah tempat pengolahan daging bekas sampah restoran di kawasan Kapuk, Cengkareng, Kamis (11/9), digerebek Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat beserta polisi. Puluhan kilo daging basi yang diolah kembali ditemukan ketika sedang dimasak kembali.

Daging itu berasal dari restoran-restoran yang membuangnya ke tempat sampah dan diambil pemulung. Daging itu kemudian dijual Rp 100 ribu per plastik besar. Setelah disortir, daging dimasak ulang dan diberi pewarna sehingga tampak baru. Daging dijual bebas di pasaran dengan harga murah. Pedagang mengaku dalam sehari dapat menjual lebih dari 50 kilo daging busuk olahan.

Disinyalir masih banyak tempat-tempat pengolahan daging busuk di kawasan tersebut. Polisi menyita berkilo-kilo daging busuk beserta zat pewarna. Sedangkan dua orang pengolah serta pedagang dibawa ke Markas Kepolisian Resor Jakbar untuk pemeriksaan lebih lanjut.(BOG/Rahadiyanto Rahmad)

Sumber : liputan6.com 12/09/2008 05:40