“Sesungguhnya, Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan, “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.”(Al Baqarah, ayat 26)

Kita tahu betapa kecilnya ukuran tubuh seekor nyamuk.  Ia berseliweran terbang di sekitar kita, dengan suaranya yang berdenging khas, dan gigitan atau tusukan sungutnya yang membuat kulit menjadi pedih serta gatal. Menurut penelitian para ahli, pada sungut nyamuk yang sangat kecil itu, yang berukuran jauh lebih kecil dari sehelai rambut manusia, ternyata terdapat banyak kuman penyakit yang hidup dan berkembang biak. Subhanallah, badan seekor nyamuk saja berukuran demikian kecil. Apalagi sungutnya, hampir-hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Dan terlebih lagi ukuran kuman penyakit yang hidup dan berkembang biak di sungut nyamuk itu ! Tentu jauh lebih kecil lagi berkuran mikron.

Ketika seekor nyamuk menusukkan sungutnya ke tubuh seseorang untuk menghisap darah, kuman penyakit yang terdapat di sungutnya itupun berpindah, masuk ke dalam tubuh dan aliran darah. Kemudian si orang itu lalu menjadi sakit, bila dibiarkan tanpa pengobatan dan perawatan yang baik, niscaya dapat berakibat fatal. Penyakit bertambah parah, atau bahkan nyawa pun melayang, tanpa dapat dicegah sama sekali. Seperti penyakit yang disebabkan nyamuk pembawa kuman seperti penyakit malaria, deman berdarah deunggeu (dbd), kaki gajah atau filariasis, dll.

Perhatikanlah betapa meskipun nyamuk itu berukuran sangat kecil serta halus dan jauh lebih kecil serta halus lagi kuman penyakit yang terdapat disungutnya, namun kalau kuman penyakit itu masuk dan menyerang badan kita niscaya dapat memberi dampak yang sangat berbahaya, apalagi kalau ukurannya besar, tentu efeknya akan jauh lebih berbahaya lagi, tiada dapat diduga !

Makanan yang tidak halal : Sangat berbahaya

Dari contoh kasus tentang nyamuk yang dijelaskan secara gamblang dalam ayat Alquran yang maknanya telah dikutip diatas, sepatutnya kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dengan membuat analogi : betapa berbahayanya makanan yang tidak halal, kalau masuk ke dalam tubuh kita, sekecil apapun ukurannya ! Kuman penyakit dari nyamuk yang berukuran mikron saja dapat menimbulkan bahaya yang demikian rupa, apalagi makanan yang tidak halal, atau pangan haram yang berukuran suapan tangan, masuk kedalam tubuh kita. Dan tentu jauh lebih berbahaya lagi kalau makanan haram yang masuk ke dalam tubuh kita itu bukan hanya satu-dua suap, tapi satu piring, atau bahkan berpiring-piring banyaknya. Dan berhari-hari kita mengkonsumsinya terus-menerus. Sehingga darah daging kita pun terbentuk atau berisi dengan zat yang berasal dari sumber yang haram. Na’udzubillahi min dzalik ! Padahal Allah telah memerintahkan kita untuk mengkonsumsi makanan yang halal, dan demikian berarti harus menghindari produk atau pangan yang haram, dalam ayat Alquran yang artinya :

“Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan ; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (Al Baqarah ayat 168).

SUMBER : Jurnal Halal Desember 2007